Oleh: Teguh Wiyono
Berwisata. Hampir seluruh manusia di bumi ini ingin selalu dapat berwisata ke seluruh tempat tujuan yang diinginkan. Namun mungkin tidak semua dapat memiliki kesempatan itu. Banyak hal yang menjadi kendala. Disamping kesibukkan yang super padat, sakit, atau juga kantong lagi tipis. Akan tetapi paling tidak, berwisata telah menjadi kebutuhan sekunder. Jika bisa, tentu langsung berangkat.
Namun apakah semua orang di dunia ini ingin berwisata ke Bogor? Tentu jawabannya pasti “Ya”. Selain alasan berwisata itu nikmat, sebagai daerah yang masih memiliki panorama alam yang natural, Bogor sangat menyajikan pariwisata yang berbeda. Sebagai Kota Hujan, Bogor sangat kaya akan objek wisata agrowisata. Selain itu juga terdapat wisata budaya, sejarah, kuliner, hingga atraksi. Jadi hampir semua keinginan wisatawan dapat terpenuhi di sini.
Pariwisata & Perekonomian
Bukti bahwa pariwisata di Bogor sangat banyak diminati oleh wisatawan nasional maupun mancanegara dapat kita lihat misalnya pada data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor di tahun 2010. Itu dapat kita lihat pada perkembangan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2005 hingga 2009, ternyata cukup pesat. Seperti tahun 2005 tercatat ada 1.856.991 wisatawan, tahun 2006 berjumlah 2.137.083, tahun 2007 ada 1.766.009, tahun 2008 terdapat 2.393.598, dan tahun 2009 mencapai 2.985.266 wisatawan.
Taxi Motor di Yogyakarta |
Dengan itu semua tentu pariwisata Bogor menjadi aset yang paling berharga. Tinggal bagaimana terpelihara dan dikembangkan. Memang tidak ringan, karena butuh konsistensi dan dukungan dari semua sektor usaha dan perencanaan, termasuk infrastruktur dan sarana prasarana transportasi.
Kondisi Jalan
Jika kita bicara tentang kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana transportasi, kiranya ini yang masih menjadi problematik dan pekerjaan rumah terbesar Bogor—baik kota maupun kabupaten. Hal itu dapat kita lihat panjang jalan 749,22 km tetapi hanya 220,78 km dalam kondisi baik (Bogor dalam angka 2010).
Selain itu, sistem drainase di kota Bogor tidak berfungsi dengan baik. Semisal pada saat hujan, beberapa ruas jalan tergenang air sehingga berdampak pada kerusakan badan jalan. Tentu ini akan menghambat proses pariwisata. Seharusnya jika kondisi jalan yang baik itu lebih panjang dan sistem drainase dan sirkulasinya baik, kegiatan pariwisata akan berjalan lebih lancar. Karena tentu kita sadar, infrastruktur jalan merupakan salah satu prasarana para wisatawan untuk dapat mencapai tempat tujuan wisatanya. Dengan infrastruktur yang baik bukan saja terjadi efisiensi biaya tetapi juga optimalisasi sumber daya lebih maksimal.
Hal lain yang lebih mengkuatirkan lagi adalah kemacetan. Kemacetan sepertinya sudah menjadi pemandangan keseharian wajah Kota Bogor dan sekitarnya. Bahkan kota ini telah menjadi kota sejuta angkot. Karena tahun 2011 saja, jumlah angkot di kota ini telah mencapai 3.412 unit. Jumlah ini belum ditambah dengan masuknya mobil angkutan perkotaan dari desa ke kota atau sebaliknya. Lain hal Radar Bogor, yang mencatat angkot kota ini telah mencapai 8.000.
Alternatif Ojek Wisata
Potensi dan kendala pariwisata Bogor setidaknya harus menjadi kacamata tersendiri bagi seluruh kompenen kebijakan pariwisata di wilayah ini. Kita tentu tidak mau ke depan Bogor menjual wisata kepadatan angkot hanya karena sulitnya menegakkan peraturan dan kedisiplinan di jalan raya.
Limobike di Jakarta |
Tentu tanpa kelancaran jalan, sangat sulit sekali menembus angka dan kenikmatan berwisata. Dimanapun wilayahnya, infrastruktur dan transportasi menjadi hal penting bagi wisatawan. Karena lihat saja, ketika musim liburan tiba, kendaraan padat merayap menuju pintu keluar tol Bogor, belum lagi mengarah ke puncak. Jika ini dibiarkan, tentu hanya kelelahan yang didapat para pelancong. Dan sangat mungkin mereka akan berhitung untuk tidak lagi menuju Bogor.
Selain ini menjadi pekerjaan rumah Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan Kota dan Kabupaten Bogor, alternatif lain harus dilakukan. Dan tidak ada salahnya jika kita sedikit berkaca pada beberapa daerah dalam menerapkan alternatife kreatif pengadaan alat transportasi.
Yogyakarta, Bali, dan juga Jakarta kiranya telah menemukan alat transportasi wisata yang dapat menembus kemacetan bahkan mempersingkat waktu perjalanan. Ketiga wilayah besar ini memanfaatkan kendaraan roda dua, yaitu motor.
Kita lihat Jakarta, telah ada yang namanya “Limobike”. Kendaraan roda dua ini berbeda dengan ojek kebanyakkan. Limobike dikonsep dengan eksklusif. Paduan antara kecepatan dan style, karena dibuat khusus untuk mengakomodir kebutuhan kaum high end. Lebih daripada itu, sebagai moda transportrasi umum paling fleksibel, cepat tanpa macet, dan murah.
Agar lebih dapat dibenakan lagi, semua kendaraan motor Limobike ini menggunakan Piaggio Spy 125 dan GT 200. Penumpang juga diberikan helm berkualitas tinggi serta perlengkapan berkendara lain seperti jacket, penutup kepala, dan penutup celana. Selain itu juga ada box bagasi sebagai tempat laptop dan barang berharga penumpang.
Yang lebih bagus lagi, adanya asuransi bagi armada dan para penumpangnya. Jadi konsumen tidak perlu was-was lagi.
Ojek profesional di Yogya |
Para driver ojek modern ini mengakui sebagai tukang ojek yang profesional. Naik Chuba Taxi Motor ini tidak mahal, tidak diputer-puterin, dikerjain, bahkan diturunkan di tengah jalan.
Konsep ojek profesional ini pengelolaan sama dengan taksi mobil. Para driver selalu mobile, tidak berdiam atau mangkal di satu tempat. Selain itu, adanya operator yang akan menghubungi driver terdekat dengan posisi penjemputan konsumen, sehingga konsumen tidak perlu khawatir akan menunggu lama.
Dan lebih hebatnya lagi di Yogyakarta bukan saja ada Chuba Taxi Motor, kita pun dapat memilih jasa transportasi roda dua yang lain, seperti "O'Jack Taxi Motor". Bedanya kelompok jasa tranportasi ini adalah pada argometer yang ada disetiap motor mereka sehingga pantas disebut sebagai taxi. Ini jelas sebagai taksi motor berargo pertama di Indonesia saat ini.
Nah, jika kita sudah sedikit melihat kreatifitas transportasi seperti itu, apakah salah jika Bogor juga mencoba mengikuti? Tentu ini akan menjadi peluang rejeki bagi para pengojek di Bogor yang jumlah sangat banyak. Dan bagi para penumpang, baik lokal maupun turis mancanegara, tentu ojek wisata ini akan menjadi pilihan nomor satu. Karena keamanan, nyaman, cepat, murah, ramah dan sopan santun akan menjadi nilai jual ojek wisata ini.
Bagaimana? Tentu ini menjadi solusi yang menarik dan pantas dipikirkan kembali.
Foto: facebook.com/tmcblog.com/stephenlangitan.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !