Headlines News :
Home » » Pariwisata Bogor, Optimis Bersandar Badan Usaha

Pariwisata Bogor, Optimis Bersandar Badan Usaha

Written By Unknown on Tuesday 13 August 2013 | 21:51

Kadisbudpar Kab.Bogor, Rahmat Suryana
Pariwisata Bogor, 
Optimis Bersandar Badan Usaha

Memang tidak mudah membuat pariwisata minded. Kabupaten Bogor yang sudah terkenal dengan segudang objek pariwisata pun masih mencari solusi yang tepat bagi pengembangan pariwisatanya. Artinya, sampai saat ini masih belum solid. Tapi Disbudpar tetap optimis pariwisata Kabupaten Bogor akan banyak mengundang tamu dan pemasukan. Berikut hasil wawancara bogorgeulis.com dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Rahmat Suryana. 

Boleh tahu, berapa ada target pendapatan pariwisata Kabupaten Bogor tahun ini? 
Untuk target tahun ini 39% yang didapatkan dari restribusi dari hotel, restoran dan hiburan. Ya, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih. 

Lalu berapa besar jumlah pengunjung pariwisata yang akan dicapai? 
Untuk tahun ini sekarang kita prediksi akan mencapai 4 ribu dari wisatawan lokal, dimana yang paling dominan adalah wisatawan Dejabotabek yaitu 71%. Lalu untuk wisatawan mancanegara paling banyak 3 ribu wisatawan, dimana paling banyak dari Timur Tengah (36%), Belanda (28%), dan Jerman (7%). Mengapa wisatawan Timur Tengah menduduki peringkat pertama dalam kunjungan ke Kabupaten Bogor, saya prediksi karena link yang sudah kuat. Seperti banyak warga Arab yang sudah berdomisili di Kabupaten Bogor. Sedangkan Belanda, karena ada ikatan historis. Banyak wisatawan Belanda yang datang hanya untuk wisata nostalgia. Seperti melakukan napak tilas dari keturunan mereka dahulu. Bahkan ada yang hanya untuk mencari saudara-saudara mereka. 

Perkembangan pariwisata juga harus didukung oleh sektor lain. Lalu bagaimana dengan kualitas jalan? 
Perkembangan pariwisata Kabupaten Bogor memang cukup pesat, tetapi memang dapat kita lihat setiap weekend selalu terjadi kemacetan di mana-mana. Sebenarnya untuk kualitas jalan, kita ini ada miss communication dengan para SKPD terkait. Ini kaitannya dengan masalah pelebaran jalan. Dahulu kita pernah menganjurkan agar secepatnya dilakukan pelebaran jalan, mumpung ruas-ruas jalan belum dibangun, tapi saat ini sudah susah. Contohnya, jalan menuju Gunung Salak Endah sudah sempit, jika sekarang ingin diperlebar membutuhkan dana yang besar. Namun demikian kedepan akan ada terminal bus yang akan menuju ke Gunung Salak Endah. 

Akan tetapi kita juga kedepan memiliki gagasan untuk membuka dan mengembangkan jalan di beberapa tempat. Seperti di Tawas Wulan yang akan dilakukan pada 2014, dan membuat jalan Poros Tengah Timur, yang nantinya dari Sentul akan dapat menembus Taman Bunga, Cianjur. 

Soal Batik bagaimana, karena ini merupakan produk lokal dan kekhasan daerah? 
Untuk batik khas Kabupaten Bogor sebenarnya sudah ada beberapa corak, tinggal nantinya kita akan pilih mana yang sesuai. Setelah itu rencananya batik itu akan kita akan jadikan seragam khusus karyawan Pemda. Begitu juga dengan makanan, sebenarnya kita telah bekerja sama dengan Universitas Trisakti untuk mengolah bahan makanan Talas, karena selama ini Talas dijual begitu saja, tetapi bagaimana nantinya Talas dijadikan dodol atau tepung. 

Sebenarnya ada persoalan apa sehingga perkembangan pariwisata Kabupaten Bogor terasa lamban? 
Tidak begitu banyak, hanya saja yang kami pikirkan adalah bagaimana perkembangan pariwisata Kabupaten Bogor dikemas dengan manajemen yang rapih. Seperti saat ini saja kami sedang mengerjakan tiga Peraturan Daerah tentang pariwisata. Perda ini nantinya akan dapat sebagai payung dan kinerja kita untuk pengembangan pariwisata. Seperti adanya Perda Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dan desa pariwisata, dimana nantinya kita akan mendaftarkan dan merekrut setiap usaha pariwisata yang ada di Kabupaten Bogor. Kita inventarisasi dalam rangka pembinaan. 

Selain itu juga ada Perda tentang pembentukkan badan usaha pariwisata, BUMD. Ini dilatarbelakangan oleh anjuran dari bupati, katanya Disbudpar Kabupaten Bogor tidak boleh adanya provide, oleh karena itu perlu dibentuk badan usaha pariwisata yang akan mengelola semua aset pariwisata yang kita miliki. Kemudian ada juga badan usaha promosi pariwisata daerah. Ya, mudah-mudahan kedepannya lebih terarah dalam rangka pengelolaan pariwisata di Kabupaten Bogor. 

Dengan itu semua tentu kita optimis dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Bogor. Apalagi dengan nantinya ada badan usaha, kita akan bergerak lebih luas. 

Ada soal lain? 
Ada. Seperti kami telah juga menghimbau kepada praktisi pariwisata Kabupaten Bogor, agar melakukan singkronisasi antara organisasi profesi bidang pariwisata. Contohnya antara HPI, Arsita, dan PHRI. Mereka masih bekerja secara parsial. Jadi, dengan adanya singkronisasi, mudah-mudahan paket wisata yang kita kemas, Kabupaten Bogor sebagai destinasi pariwisata akan terwujud. Tidak seperti sekarang ini banyak biro-biro perjalanan pariwisata yang ada di kita condong untuk mengadakan in out bond, outbond tour, membuat paket pariwisata ke luar dari Kabupaten Bogor, seperti ke Lombok, Bali, Batam, atau Yogya. Kami sadar, hal itu dilakukan dikarenakan di tempat-tempat lain itu sudah solid. Inilah yang menjadi persoalan mengapa paket wisata di Kabupaten Bogor tidak berjalan. Ini PR bagi Disbudpar Kabupaten Bogor. 

Selain itu, kebetulan kita telah mengadakan workshop dalam rangka memaduserasikan kinerja antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kita mengundang masyarakat agar diantara kita ada kesatuan. Seperti di Bali atau Yogya yang sudah menjadi pariwisata minded, sedangkan di kita belum. Tetapi kita optimis, nantinya ada sambung rasa dalam membangun pariwisata Kabupaten Bogor. (Abri)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bogor Geulis - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template