bogorgeulis.com Bogor memang memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang dapat diproduksi menjadi berbagai makanan. Sebut saja salah satunya adalah kecap.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Bogor juga menjadi salah satu produsen kecap yang nikmat. Namanya kecap Zebra, yang merupakan kecap asli Bogor yang telah ada sejak kurang lebih 60 tahun yang lalu.
Meski warnanya sama dengan kecap merk lain, Zebra memiliki rasa yang khas. Kekhasan ini sangat dimungkinkan karena proses pembuatannya yang masih tradisional dan handmade. Termasuk bahan bakunya yang masih menggandalkan bahan alami, yaitu kedelai.
Sejak berdiri di tahun 1945, Zebra diproduksi di Gunung Batur, Bogor. Saat itu didirikan oleh Soedjono asal Juwana, Pati, Jawa Tengah dengan nama kecap Badak. Kecap Badak laris bak kacang goreng hingga kemudian banyak yang memasulkan kecap ini.
Seperti tak kehabisan akal, kecap ini pun berganti nama menjadi Zebra pada 1960. Kemasannya dibuat unik dengan logo Zebra yang didisain secara klasik di botolnya. Ini semua dipertahannkan hingga saat ini. Dan sekarang kecap Zebra tetap bertahan dan diproduksi di Ciampea.
Tentu bagi penikmat kecap, Zebra sangat pantas jika dijadikan buah tangan karena harganya yang hanya Rp6.600 per botol
Foto: images.kontan.co.id
Home »
Cari Oleh-Oleh
» Kecap Zebra, Asli Bogor
Kecap Zebra, Asli Bogor
Written By Unknown on Sunday 11 November 2012 | 11:28
Labels:
Cari Oleh-Oleh
“Kecap Dari Tetes Tebu”
ReplyDeleteTetes tebu adalah sisa hasil pengolahan tebu menjadi gula, selama ini tetes tebu masih dianggap sebagai limbah yang dibuang begitu saja, akan tetapi ada juga memanfaatkanya sebagai bahan campuran makanan ternak, sebagai pupuk dan dibuat bumbu masak/ penyedap masakan, seperti MSG (Monosodium Glutamat).
Disini sya mau menjelaskan memanfaatkan tetes tebu sebagai sebagai bahan pembuat kecap karena secara fisik bentuknya mirip dengan kecap, yaitu warnanya coklat kehitaman,
kental, rasanya manis keasaman dan baunyapun mirip dengan kecap manis. Karena tetes tebu adalah sisa hasil pembuatan gula, maka secara ekonomis
harganya murah dan untuk mendapatkan juga mudah, karena di Indonesia banyak terdapat pabrik gula yang pasti menghasilkan molases/ tetes tebu.
Tujuan
Memberi wawasan masyarakat untuk berwirausaha dengan menerapkan ilmu yang didapat di sekolah khususnya bidang studi ekomomi (Teori produksi
dan pemasaran) dan bidang studi kimia (penetralan).
Pelaksanaan
Untuk membuat kecap asin rasa udang atau rasa ikan, langkah–langkahnya sama dengan kecap manis rasa udang atau rasa ikan, tetapi kandungan garamnya ditambah atau ikan asinya ditambah.
Secara prinsip tahapan pembuatan kecap tetes tebu meliputi tahap pembuatan bumbu, peneteralan tetes tebu, pemasakan/ perebusan tetes tebu dengan bumbunya dan penambahan bahan penambah protein setelah itu dilanjutkan dengan pengemasan.
Secara rinci langkah–langkah pembuatanya adalah sebagai berikut :
Pembuatan bumbu :
Bawang putih dan ketumbar dihaluskan dengan menggunakan cobek, Gula merah diiris–iris.
Peneteralan tetes tebu :
Tetes tebu dinetralkan dengan memberi air kapur tohor/ air gamping dan diaduk–aduk hingga PH mencapai 6/ 7
Pemasakan / perebusan
Bumbu–bumbu yang sudah dihaluskan dan gula merah yang diiris–iris dicampur dengan tetes tebu dalam panci kemudian dididihkan sambil diaduk–aduk untuk meningkatkan kandungan protein ditambahkan kaldu ikan atau udang yang
sudah direbus, panaskan terus di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk–aduk selama kurang lebih 20 menit, setelah itu diangkat dan didinginkan
lebih kurang 40 derajat celcius.
Pengemasan
Botol diseterilkan dengan cara dikukus atau direbus kurang lebih 1 jam Kecap dimasukkan dalam botol dan ditutup
Botol yang sudah diisi diseterilkan kembali dengan cara dikukus
Pemasangan segel dengan cara membenamkan ujung botol beserta segel ke dalam air panas.
Pemasangan label.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar mengajarkan cara pembuatan kecap dari tetes tebu tetapi bagaimana mengemas yang baik hingga ketahap pemasaran
hingga studi kimia.
Kegiatan ini sangat menyenangkan karena masyarakat bisa membuat sendiri kecapnya sekaligus bisa memasarkan langsung ke penjual makanan yang
banyak terdapat di lingkungan sekolah seperti, tukang bakso, penjual pangsit ayam, penjual sate dan penjual batagor adapun harga jual perbotol Rp.4.000.
Para kelompok saling “bersaing” untuk
memasarkannya, karena ada kebanggaan tersendiri apabila hasil produksi kita digunakan orang lain.
Hasilnyapun tidak kalah enak dari kecap yang biasa.
Hasil yang diharapkan
- Memberi wawasan Bagi maasyarakat bahwa kecap tidak hanya terbuat dari kedelai tetapi bisa juga dari tetes
tebu.
- Bagi lingkungan dan masyarakat sekitar
menciptakan lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.
Salam
By Wahyu
excellent info
ReplyDelete