Headlines News :
Home » » Cisungsang & Keagungan Pare

Cisungsang & Keagungan Pare

Written By Unknown on Wednesday 26 September 2012 | 18:57

bogorgeulis.com Indonesia memang kaya akan adat, tradisi dan budaya. Salah satunya adalah adanya Kasepuhan Banten Kidul yang merupakan kelompok masyarakat adat Sunda yang tinggal di sekitar Gunung Halimun, Lebak, Banten, hingga di Kabupaten Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat. 

Sebagai Kasepuhan—yang berasal dari kata “Sepuh” (tua), masyarakat Kasepuhan Banten Kidul senantiasa mempertahankan adat istiadat lama dalam kehidupan keseharian mereka. Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul melingkup beberapa desa tradisional dan setengah tradisional, yang masih mengakui kepemimpinan adat setempat, yaitu Kasepuhan Ciptagelar (Kasepuhan Ciptamulya dan Kasepuhan Sirnaresmi), Kasepuhan Cisitu, Kasepuhan Cicarucub, Kasepuhan Citorek, Kasepuhan Cibedug, serta Kasepuhan Cisungsang. 

Tidak berbeda dengan Kasepuhan lainnya, Kasepuhan Cisungsang pun sampai saat ini masih tetap melestarikan dan menjalankan adat istiadat dan budaya Sunda, yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Padjajaran. Namun Kasepuhan Cisungsang adalah kelompok Pangawinan Guru Cucuk Pangutas Jalan, yang mempunyai fungsi sebagai pembuka jalan (tukang mawa obor) pada waktu Kasepuhan-Kasepuhan lain berpindah tempat. 

Kasepuhan yang telah berusia lebih dari 350 tahun ini sedikit berbeda dengan masyarakat adat Baduy, masyarakat adat Cisungsang lebih terbuka terhadap perkembangan saat ini. Hal itu ditandai dengan adanya penerangan listrik, bentuk rumah, bertani sudah menggunakan alat-alat yang modern dan media elektronik sudah ada seperti TV, radio, tape recorder, telepon dan satelit. Namun tentu saja tanpa meninggalkan budaya asli leluhurnnya seperti bentuk rumah tradisi yaitu rumah kayu berbentuk panggung dengan alat memasak tungku (hawu). 

Masyarakat Adat Cisungsang sangat mengagungkan padi (pare), yang dianggap sebagai sumber kehidupan. Oleh karena itu mereka selalu mengadakan upacara-upacara/ritual-ritual untuk mengagungkan padi, seperti adanya Nibakeun Sri ka Bumi, Ngamitkeun Sri U Bumi, Ngunjal, Rasul Pare di Leuit, dan Seren Taun. (feb)



Foto: antarafoto.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bogor Geulis - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template