Headlines News :
Home » » Keprihatinan Kawasan Wisata Puncak

Keprihatinan Kawasan Wisata Puncak

Written By Unknown on Wednesday 5 December 2012 | 06:23

Oleh Nurdiyansah Dalidjo 

Kawasan Puncak, Bogor memang telah lama menjadi destinasi favorit warga Jakarta dan sekitarnya. Akses yang mudah dan dekat, serta atraksi alam yang menakjubkan merupakan alasan kebanyakan turis lokal memilih Puncak sebagai pengisi waktu luang selama libur akhir pekan. Namun, kian melonjaknya tingkat kunjungan turis lokal untuk berlibur ke Puncak, patut diperhatikan terkait daya tampung (carrying capacity) yang jika terus diindahkan malah bisa menimbulkan bencana bagi industri pariwisata yang telah mapan di sana. (Puncak, Bogor, 13/12/2010) 

Kepadatan arus lalu lintas adalah salah satunya. Setiap Sabtu-Minggu, hampir seluruh ruas jalan menuju Puncak harus menghadapi derasnya jumlah kendaraan. Sepanjang Jl. Raya Puncak mulai pagi hingga malam bisa dipastikan kendaraan mobil, motor, bus, dan truk berjalan bagai siput. Ruas jalan dan tujuan wisata yang tak mungkin dihindari, yaitu Simpang Gadok hingga Taman Wisata Matahari, Cimori hingga Taman Safari, Pasar Cisarua, dan seterusnya. Bahkan tak jarang kepadatan terjadi hingga jalan tol Jagorawi-Ciawi. Meski sistem buka-tutup atau satu arah telah mulai diberlakukan, kawasan Puncak tetap kesulitan mengatasi kemacetan. 

Selain itu, permintaan tinggi akan perumahan di kawasan Puncak menjadi persoalan yang mengancam lingkungan. Saat ini, banjir dan tanah longsor bahkan air bah sudah pernah menerpa kawasan Puncak, bahkan banjir telah berimbas ke kawasan Jakarta akibat hilangnya resapan air. Sebagian besar rumah dan vila di Puncak hanya berfungsi sebagai rumah peristirahatan yang dipakai saat akhir pekan oleh turis asal Jakarta. Jika pemerintah daerah setempat tidak segera memberlakukan kebijakan yang tegas terhadap kepemilikan tanah dan rumah, bencana alam akan menjadi ancaman bagi masyarakat Puncak dan sekitarnya, bukan tidak mungkin hingga berdampak ke Ibukota. 

Persoalan yang tak kalah pentingnya adalah papan iklan (billboard) dan spanduk reklame dan pengumuman yang berjajar sepanjang jalan menuju Puncak. Hal ini menjadi krusial ketika destinasi Puncak yang mengandalkan panorama pegunungan dan kebun teh, kemudian menjadi rusak akibat billboard atau papan reklame besar yang menghalangi turis menikmati keindahan alam. Billboard berupa informasi restoran, vila, resort, hotel, serta lainnya kebanyakan dipasang secara permanen. 

Puncak merupakan destinasi unik sebab ia dibentuk & dibangun oleh masyarakat setempat. Sayangnya, kini kehadiran industri pariwisata – disadari atau tidak – telah banyak berkontribusi pada dampak buruk lingkungan yang membahayakan kehidupan masyarakat dan alam, karena sebagian besar penduduk masih bergantung pada agro-industri/bisnis yang beralih pada wisata eko. Perhatian terhadap daya tampung serta kepadatan lalu lintas, perumahan, dan kehadiran billboard sudah seharusnya menjadi pertimbangan untuk menjaga keberlangsungan industri pariwisata di Puncak, Bogor.


Judul asli: Keprihatinan Terhadap Kawasan Puncak, Bogor 
jejakwisata.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bogor Geulis - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template